Selasa, 20 Juli 2010

Jenis-jenis Koi dan Penilaiannya

Jenis-jenis koi dapat dibedakan berdasarkan pola warana pada tubuh koi dan warna koi.
Jenis koi beradasarkan pola warna tubuh koi
Marking/pola warna pada koi adalah salah satu yang menjadi point utama penilaian seekor koi berkualitas. Hi adalah marking/pattern warna pada tubuh koi. Berjuta jumlah kombinasi Hi dapat dijumpai pada koi. Inilah yang menjadi ciri khas dan tantangan setiap koi yang berkualitas. Selain pola warna, ada juga yang disebut Steps yaitu pola warna yang tidak terputus dan dengan warna yang terang dan dominan dengan sisi-sisi yang jelas dan tidak kabur (kiwa).
Kiwa itu sendiri adalah istilah untuk garis batas yang jelas antara pattern dengan warna tubuh atau dengan pattern yang lain sehingga warna tidak berbaur atau memudar.

Berikut adalah contoh-contoh marking yang umum:
1. Straight Hi: 1 steps Hi
    Yaitu Hi yang menyatu dan memanjang hampir di seluruh tubuh.
2. Nidan (Ni = 2 dalam bahasa Jepang)
    Yaitu 2 step Hi/pulau warna yang tidak berhubungan satu dan lainnya.
3. Yondan (Yon = 4 dalam bahasa Jepang)
    Yaitu 4 steps Hi/pulau warna yang tidak berhubungan satu dan lainnya.
4. Inazuma
    Termasuk dalam 1 step Hi, tetapi bentuk marking atau pulau menyerupai garis halilintar atau petir.
5. Sandan (San = 3 dalam bahasa Jepang)
    Yaitu 3 step Hi/pulau warna yang tidak berhubungan satu dan lainnya.
6. Godan (Go = 5 dalam bahasa Jepang)
    Yaitu 5 steps Hi/pulau warna yang tidak berhubungan satu sama lain. Godan Koi sempurna sangat jarang dijumpai.

Jenis koi berdasarkan pola warna kepala koi
Selain jenis-jenis Hi di atas, pola warna pada kepala koi juga mempunyai istilah-istilah tersendiri yang biasanya menjadi awalan nama dari nama-nama koi umumnya, contohnya Tancho Kohaku.
1. Kuchibeni (lipstick) 
    Warna merah pada sekitar mulut/bibir.
2. Menkaburi
    Pola warna di sekitar kepala atas sampai bawah dan belakang kepala terkadang sampai ke mulut.
3. Maruten
    Bentuk warna menyebar dari kepala tapi tidak lebih banyak dari warna yang terdapat pada tubuh.
4. Tancho
    Tanda merah berbentuk bundar (Red sun) pada kepala atas. Dikatakan sempurna bila berbentuk bulat bundar di tengah kepala dan tidak melebihi kepala bagian samping atau melewati mata.

Minggu, 18 Juli 2010

Kebiasaan dan Kehidupan Koi

Koi termasuk salah satu jenis ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnya. Ikan ini pun bisa hidup di perairan daerah dataran tinggi atau pegunungan sampai daerah dataran rendah. Sebagai ikan hias yang memiliki tubuh berukuran besar, ikan koi dapat dipelihara di tempat yang luas seperti kolam ataupun akuarium. Air yang digunakan untuk budi daya koi di kolam atau akuarium bisa berasal dari air saluran irigasi, air sumur, atau air PDAM. Setiap sumber air tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam penggunaannya harus memperhatikan caranya.

Air PDAM
Air yang terbaik untuk kehidupan koi adalah air yang berasal dari pegunungan karena biasanya air tersebut bebas polutan atau tidak tercemar. Jika menggunakan air PDAM sebelum digunakan harus diendapkan terlebih dahulu minimal 3 hari karena air PDAM biasanya mengandung klorin yang dapat menyebabkab iritasi pada sisik dan insang, bahkan dapat mengakibatkan turunnya nafsu makan ikan koi. Selain itu, air PDAM mengandung metal mencapai 100 kali lebih banyak daripada air yang berasal dari alam. Untuk mengantisipasinya, klorin dan metal dapat dihilangkan atau dibuang menggunakan water conditioner, seperti chlorin remover dan heavy metal remover.

Air Sumur
Jika menggunakan air sumur sebelum penggunaan, air tersebut sebaiknya diendapkan 1-2 hari, kemudian diberi aerasi untuk menambahkan kandungan oksigen terlarut. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai sumur terlalu dekat dengan septic tank karena biasanya banyak mengandung bakteri Escherichia coli. Menurut hasil penelitian, agar koi dapat hidup dengan baik, jumlah bakteri tersebut tidak boleh lebih dari 40 batang/ml air.

Sebagai ukuran yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan koi adalah sebagai berikut.

Tingkat Keasamanan (pH)
Agar koi bisa hidup dengan normal maka pH harus berkisar 7-7,2. Koi masih dapat hidup di air dengan pH 8,5. pH akan naik apabila sinar matahari terlalu banyak masuk ke perairan atau jarang mengganti air.

Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut adalah oksigen yang siap dimanfaatkan oleh biota air untuk bernafas. Kandungan oksigen terlarut yang sesuai dengan kehidupan koa adalah 2-2,5 mg/ltr. Jumlah oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu, sinar matahari, fotosintesis atau jumlah biota dalam perairan tersebut.

Ketinggian Suhu
Ketinggian suhu suatu perairan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suatu tempat dari permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah maka suhu semakin dingin, demikian sebaliknya. Di Jepang koi dapat hidup pada suhu 8-30 derajat C. Tetapi di daerah tropis, koi dapat hidup pada suhu 24-28 derajat C.

Zat Beracun
Zat beracun dapat menghambat pertumbuhan koi, seperti amoniak yang mencapai kadar antara 0,01-0,02 mg/ltr. Kandungan amoniak yang tinggi menyebabkan ikan koi berenang di permukaan air dan mati.

Sabtu, 17 Juli 2010

Keunikan Koi

Keragaman jenis dan warna, memang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar ikan koi. Nama ikan ini bentuknya serupa ikan emas. Keduanya memang bermoyang satu, yakni ikan karper (Chyprinus carpio).

Pada awalnya, peternak di Jepang hanya bisa menghasilkan varietas koi satu warna tunggal, yakni hitam (Karasugoi, Sumigoi), putih (Shiromuji), merah (Akagoi, Benigoi, dan Higoi), kuning (Kigoi), keemasan (Kingoi), dan putih keperakan (Gingoi).

Dari satu warna, kemudian uncul dua warna, yakni Kohako (putih merah), Shiro bekko dan Shiro utsuri, Kumonryu (hitam putih). Lalu, muncul berikutnya koi tiga warna, yakni Taisho sanke dan Showa sanshoku (merah, hitam, putih). Dan berikutnya, melahirkan koi multi warna seperti Goshiki yang terdiri dari unsur warna dasar biru bercak-bercak merah, hitam, biru tua, dan putih.

Dari hasil persilangan dengan ikan karper jerman yang dinamakan karper tak bersisik (Kagami goi) sekitar tahun 1904 menghasilkan koi sebagian bersisik dan sebagian tidak. Ikan ini dinamakan Ditsu noshikigoi.

Sampai sekarang, diperkirakan lebih dari 18 varietas utama ikan koi, antara lain Bekko, Utsurimono, Asagi/Shusui, Koromo, Kawarimono, Ogon, Hikarimoyomono, Hikari-utsurimono, Kinginrin dan Tancho. Selain itu, ada juga Kohako, Taisho sanke dan Showa sansoku.